4 Oktober 2024

Pj Gubernur Agus Fatoni Hadiri Rakorsus Antisipasi Karhutla Bersama Sejumlah Menteri

JAKARTA | Koranrakyat.co.id – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni mengikuti Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di gedung Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kamis (14/3/2024) pagi.

Rakorsus dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto.

Dalam kesempatan itu Pj Gubernur Agus Fatoni mengatakan rakorsus tersebut dia memaparkan langkah-langkah dan program penanganan karhutla yang dilakukan Pemprov Sumsel.

“Nah tahun ini kita tetap melakukan langkah-langkah seperti pada tahun lalu, meniru pola pada tahun lalu dengan tetap meningkatkan dan mengoptimalkan sejak awal sehingga penanganannya bisa lebih efektif lagi”, katanya.

Fatoni optimis Pemprov Sumsel ke depan akan lebih baik lagi dalam penanganan karhutla. “Tahun lalu kita mendapatkan apresiasi dari KLHK dalam penanganan karhutla, untuk itu tahun ini tentu kita akan lebih baik,” harapnya.

Fatoni menjelaskan dalam Rakorsus karhutla ini, dia pun menyampaikan rekomendasi bagi pemerintah pusat.

“Tadi kita ada sampaikan pula rekomendasi yang. Perlu strategi dan rencana yang baik melalui penyiapan anggaran, penyiapan personil, kemudian sarana prasarana, termasuk koordinasi di semua stakeholder yang ada harus diperkuat,” tandasnya.

Sementara itu Menko Polhukam memberikan beberapa catatan atas laporan dari sejumlah provinsi yang terdampak karhutla.

“Menyikapi karhutla dan el nino tahun ini yang diprediksi masih akan terjadi hingga akhir tahun. Maka kita harus mengambil langkah lebih masif sehingga kita menegaskan kembali komitmen seluruh kementerian lembaga, untuk semakin meningkatkan kerjasama dan saling bahu membahu dalam peningkatan upaya penanggulangan karhutla,” kata
Hadi Tjahjanto.

Dikatakan, berdasarkan prediksi BMKG musim kemarau akan terjadi pada bulan Juni-Juli namun masih normal. Sedangkan pada bulan Maret masih akan terjadi hujan, dan curah hujan pada bulan April masih terjadi.

“Pada bulan Mei curah hujan akan berkurang di Sumatera. Pada bulan Juni, Juli, Agustus, September harap diwaspadai akan terjadi potensi karhutlah di Sumsel, Riau, Kalteng. Untuk Jawa-Bali-NTB musim kering akan lebih dulu terjadi,” terangnya.

Oleh karenanya Hadi Tjahjanto mengingatkan agar para Kepala Daerah yang wilayahnya berpotensi karhutla agar lebih waspada dan siaga darurat sejak awal.

“Lakukan monitoring dan evaluasi kegiatan di lapangan agar upaya penanggulangan karhutla selaras dengan pemerintah daerah setempat. Berikan juga pendampingan bagi masyarakat petani tentang teknologi dan sosialisasi karhutla,” pungkasnya.

Sementara itu Menteri Dalam Negeri (Mendagri)Tito Karnavian yang memberikan masukan agar dalam penanganan karhutla, selain pencegahan yang perlu mendapat perhatian adalah mitigasi pemadaman, dan penanganan pasca bencana.

“Pemerintah daerah perlu membuat regulasi penanggulangan bencana, perencanaan anggaran, dan perluasan BPBD hingga ke daerah-daerah,” ucap Tito.

Adapun para menteri yang hadir diantaranya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian juga para pimpinan lembaga/badan, serta diikuti pula para Kepala Daerah yang wilayahnya berpotensi terjadi karhutla. (hms)