Syarifuddin Ukir Sejarah Raih S2 di Usia Senja
MASIH ingat dengan bu tua dari Papua yang meraih gelar S1 – S3 di usia 70-an tahun, yang vidionya saat wawancara di Kick Andy sempat viral di seantero negeri. Dan kini “kejutan” serupa datang dari Sumatera Selatan. Adalah H Muhammad Syarifuddin Basrie, S.I.Kom, M.I.Kom, wartawan senior, owner dan pimpinan Agung Post News, dalam usia 70 tahun 11 hari, dinyatakan lulus ujian tesis dan berhak memakai gelar Magister Ilmu Komunikasi (M.I.Kom), dari Stisipol Candradimuka Palembang.
“Alhamdulillah wa Syukurilah pas usia 70 tahun 11 hari di ujung kehidupan, melewati batas pendidikan pada umumnya, Senin 26 Februari 2024 selesai ujian tesis dan lulus dengan nilai 86 Terakreditasi A. Di uji oleh tiga Doktor, DR Budi Santoso, DR Icuk M Syakir dan Kandidat DR Ade Indra Chaniago. Setelah yudisium dalam waktu dekat, kata Pak Ketua Penguji, Gelar S2 M.I.Kom, sudah bisa dipakai. Selamat ya Pak Aji kata beliau-beliau penguji. Semoga generasi muda termotivasi untuk terus belajar, ” ujar Syarifuddin di laman facebooknya.
Lebih lanjut diutarakan anggota Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) PWI Sumsel ini, gelar M.I.Kom dari Jurusan Komunikasi Politik boleh dipakai dan linier dengan gelar S1 S.I.Kom. “Tua bangka baru selesai kuliah? Ha ha ha,” seloroh Puyang Sabar, begitu sapaan akrab H Syarifuddin oleh cucu dan cicitnya.
Syarifuddin sudah saya kenal sekitar tahun 1991, 33 tahun lalu. Waktu saya bertugas sebagai wartawan Sriwijaya Post (Sripo) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Syarifuddin saat itu Kepala Perwakilan (KPW) SKM Suara Rakyat Semesta (SRS) di OKI.
Syarifuddin memang wartawan pekerja keras, bukan hanya menangani masalah berita tapi ia juga mengurusi masalah iklan dan sirkulasi koran SRS. Karena itu ia memiliki sejumlah crue/staf.
Selain mengurus Biro SRS, Syarifuddin yang berperawakan agak kecil ini, juga pernah menjadi koresponden koran Lampung Post untuk wilayah Sumsel.
Melihat kondisi koran SRS yang semakin “payah”, lalu Syarifuddin mendirikan Surat Kabar Agung Post. Semula markas Agung Post berada di Kayuagung OKI, tapi kemudian pindah ke Indralaya OI. Nama Agung Post tidak terlepas dari awal berdirinya di Kayuagung.
Kendati semakin menua, Syarifuddin yang menunaikan ibadah haji tahun 2002, terus mengikuti perkembangan zaman. Ia kemudian mendirikan Tabloid Anugerah, media online Agung Post, dan Podcast Puyang Sabar. Dan sebentar lagi dia juga akan mendirikan media online Patriot. Pokoknya inovasi tiada henti.
Menyadari kekurangan dirinya yang hanya berpendidikan sekolah menengah, beberapa tahun lalu Syarifuddin kuliah di Stisipol Candradimuka, sekaligus memanfaatkan kebijakan discount SPP untuk wartawan/ keluarga wartawan yang kuliah di PTS yang didirikan tokoh pers H Ismail Djalili itu.
Ia bercerita awalnya ia kuliah hanya untuk memotivasi salah seorang anaknya, yang saat itu enggan kuliah. Lalu ia mengajak juga beberapa stafnya untuk juga kuliah. Tapi setelah usai S1, ia ditawari pimpinan Stisipol Candradimuka untuk lanjut ke jenjang S2.
Syarifuddin punya prinsif untuk terus belajar selagi ada nafas. Menurutnya tak ada Ilmu Pengetahuan yang terbuang. Kebahagian hanya dapat diraih dengan susah payah, ketenangan hanya bisa didapatkan melalui kerja keras, rasa aman hanya ada bersama tindakan dan ketaatan, Cinta hanya ada penetapan janji dan kepercayaan itu hanya ada bersama kejujuran, ujarnya.
Atas keberhasilan ia menyelesaikan S2 ini, yang menurutnya diluar dugaan, Syarifuddin mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Dan juga berterimakasih kepada keluarga besarnya, serta rekan-rekan wartawan. Juga tentu kepada para dosen-dosennya. Secara khusus Syarifuddin menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bupati OI, Panca Wijaya Akbar, SH, karena sangat Mensuport semangat dirinya untuk terus belajar. Syarifuddin mendoakan semoga jasa baik ini dicatat sebagai amal ibadah oleh Allah SWT. Aamiin. (ica)