8 Oktober 2024
Oleh : Drs H Iklim Cahya, MM ( Wartawan/Pemerhati Sosial Politik).

NYENTRIK, begitulah kesan awal bila berjumpa dengan Muhammad Sirojudin, S.I. Kom yang akrab disapa Sirodj, seniman yang juga wartawan atau wartawan yang juga seniman. Untuk di dunia seni, Sirodj dikenal sebagai Perupa.

Sirodj pernah menjadi awak redaksi di media besar di Sumsel, Surat Kabar Harian Sriwijaya Post (Sripo) dan Sumatera Ekspress (Sumeks). Ia bertugas membuat/mengerjakan gambar berupa karikatur, kartun, dan grafis, juga perwajahan media atau tataletak komposisi artistik dan sejenisnya, yang biasanya menjadi pendukung berita. Dan itu memang Sirojd ahlinya.

Saat ia di Sripo, saya mengenal lelaki kelahiran Muara Kamal/Sudimampir Ogan Ilir, namun besar di Kota Palembang ini. Orangnya familier, humoris, dan mudah akrab dengan siapapun. Ketika Sripo sempat tutup, Sirodj melang-lang buana ke Jakarta, sebelum akhirnya “pulang kampung” ke Palembang, bergabung dengan harian Sumeks.

Tahun 2019 sebelum covid melanda, saya kembali bertemu dengan Sirodj, pada acara Reuni Wartawan 789 (wartawan yang pernah bertugas di Provinsi Sumsel dari tahun 70-an hingga tahun 90-an). Saya sempat meminta dia untuk membuatkan karikatur Gubernur H Herman Deru dan Wagub H Mawardi Yahya. Hasilnya memang sip.

Saat bertemu tahun 2019 itu, Sirodj terlihat makin nyentrik, rambutnya dibiarkan panjang dengan wajah lebih kurus. Tapi ia terlihat sehat dan tetap humoris.

Namun setelah 4 tahun berlalu, saya belum bertemu lagi. Tapi tiba-tiba saya membaca berita bahwa Sirojudin, ikut mencalonkan diri sebagai Ketua Dewan Kesenian Sumatera Selatan (DKSS), yang akan digelar bulan September 2023 ini. Ada tiga calon yang berminat untuk mengabdikan diri menjadi Ketua DKSS tersebut, salah satunya Sirojudin, seniman yang menekuni seni terapan atau seni terpakai.

Sirodj memang pernah bergabung dengan DKP dan ia juga jebolan sekolah seni rupa, karena itu dunia seni bukan asing baginya.(ica)