21 April 2025

Ar-Rahman Pesantren Dibangun dengan Modal Ikhlas

PONDOK Pesantren (Ponpes) Ar-Rahman yang terletak di kawasan Tegal Binangun Kecamatan Plaju Darat Kota Palembang, menurut Pendiri dan Pengasuhnya, KH Sukarman Dewhana dibangun dengan pondasi utama sikap ikhlas.

Sewaktu mau mendirikan pesantren ini, tahun 2000 lalu, Sukarman menemui KH Muhammad Qori Nuri, pendiri dan pimpinan Ponpes Al-Ittifaqiah Indralaya. Sebagai orang baru yang ingin mendirikan pondok pesantren, H Sukarman ingin menggali pengalaman Kiai Qori, sekaligus juga minta nasihatnya. Dan kata kunci yang diberikan oleh Kiai Qori kepada Sukarman, hanya satu kata yakni ikhlas. “Tiga kali saya bertanya kepada Beliau, dan jawabannya tetap sama ; ikhlas,” ujar Sukarman.

Dialog H Sukarman dengan Kiai Qori ini diulanginya kembali di depan sejumlah pengasuh pondok, saat menerima kunjungan silaturrahmi Drs KH Mudrik Qori, MA, Mudir Ponpes Al-Ittifaqiah, Jumat, 28 April 2023. Sebagaimana diketahui bahwa Kiai Mudrik Qori yang saat ini juga sebagai Ketua Harian LPTQ Sumsel, adalah anak kandung dari KH M Qori Nuri.

Ki Sukarman terlihat sangat gembira atas kedatangan Ki Mudrik Qori tersebut. Antar kedua pondok memang sudah lama terjalin hubungan erat penuh kekeluargaan. Bahkan Ki Sukarman memanggil Ki Mudrik dengan Baba, yang dulu merupakan panggilannya kepada Ki Qori Nuri, orang tua Ki Mudrik.

Ki Mudrik Qori juga meminta kepada semua pengasuh Ponpes Ar-Rahman, tetap mengedepankan sikap ikhlas tersebut dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Sikap ikhlas tersebut, artinya menjalankan tugas dengan semata-mata mengharap ridho Allah SWT. Yakinlah dengan mengedepankan sikap seperti ini, maka Allah yang akan menolong, sehingga semua kebutuhan in syaa Allah akan dapat terpenuhi, ujar Ki Mudrik.

Kini Ponpes Ar-Rahman memasuki tahun ke 23 sejak mulai didirikan tahun 2000. Kawasan ini dulu sangat terpencil dengan jalan masih jalan setapak, kini area ini sudah cukup bagus seiring dengan dibukanya area Tegal Binangunan dengan berbagai perumahan dan fasilitas lainnya.

Setelah sekitar 23 tahun berdiri, terlihat Ponpes Ar-Rahman memiliki fasilitas yang cukup memadai walau belum lengkap. Saat ini setidaknya 700 santri belajar di pondok tersebut, baik santri tingkat Ibtidaiyah, Tsanawiyah, maupun Aliyah. Bahkan saat ini juga sudah berdiri perguruan tinggi.

Namun melihat animo masyarakat yang ingin belajar di Ponpes ini, masih sangat dirasakan kekurangannya terutama fasilitas gedung belajar. Bahkan tahun lalu sekitar 400 orang tidak bisa diterima, karena keterbatasan fasilitas belajar. Selain pondok pesantren, nilai lebih Ar-Rahman juga ada fasilitas Pusat Rehabilitasi Narkoba.

Lokasinya yang terletak di area belakang pondok, terlihat asri. Ada area untuk bersantai dan juga sejuk karena ditumbuhi pepohonan.

Pusat Rehabilitasi Narkoba Ar-Rahman ini sudah mendapat Akreditasi A, berdasarkan penilaian dari Kementerian Sosial. Dari hasil penilaian SNI tersebut, Ar-Rahman menjadi Lembaga Rehabilitasi Narkoba dengan sarana dan prasarana serta manajemen pelayanan yang baik. Kemudian ditunjang dengan SDM yang teruji dan berkualitas dalam memberikan layanan terapi dalam proses pemulihan klien.

Para pasien pecandu narkoba dirawat secara medis maupun non medis yakni dengan terapi zikir hati dan perbuatan. Kebetulan juga untuk tenaga medisnya ditangani langsung oleh anak Ki Sukarman, yang memang berprofesi dokter.

Untuk sarana penginapan/asrama panti rehabilitasi ini, juga ada bantuan dari negara Jepang yang di cat warna biru. Telah banyak pasien yang sembuh. Bahkan pasien tersebut bukan hanya dari Sumsel, tapi ada juga dari berbagai provinsi, bahkan ada dari luar negeri. Jumlahnya juga fluktuatif, kadang banyak tapi kadang berkurang. Saat ini sekitar 30 orang yang lagi direhab di panti ini, satu diantaranya warga asing.

Menurut salah seorang pegawai panti, jangka waktu pengobatan pasien korban narkoba ini tergantung tingkat keparahannya. Ada yang makan waktu setahun lebih, tapi ada juga yang sekitar tiga bulan.

Panti rehabilitasi Ar-Rahman ini juga pernah dikunjungi berbagai pejabat penting seperti Gubernur Sumsel, Kapolda Sumsel, Kepala BNN Pusat dan Provinsi, serta Mensos RI pernah datang kesini, ujar H Sukarman. Di luar itu juga pernah datang kesini para selebritis, diantaranya penyanyi Iwan Fals dan pelawak Tesi. (ica)