20 Maret 2023

Ditangkap Sehat, Pulang Sudah Jadi Mayat

INDRALAYA|KoranRakyat co.id

PERASAAN gundah dan sedih tengah melanda keluarga Firullasi (42), warga Perumahan Takeda Desa Tanjung Seteko Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir (OI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Hal tersebut terjadi karena saat ditangkap di kediamannya oleh Tim Tekab 308 gabungan Polres Lampung Utara (Lampura) dan Polda Lampung, kondisi Firullasi sehat, namun kemudian dikirim pulang sudah jadi mayat atau dalam kondisi meninggal dunia.

Pihak keluarga Firullasi, memohon keadilan atas tewasnya yang bersangkutan di tangan polisi Lampura. Apalagi kondisi tubuh Firullasi penuh luka lebam, dari wajah hingga badannya. Bahkan kakinya juga patah. Pihak keluarga menduga, Firullasi sengaja disiksa hingga tewas.

(ist)

Firullasi ditangkap polisi, usai Sholat Magrib pada Kamis, 26 Januari 2023. Sejumlah polisi yang kemudian diketahui dari Provinsi Lampung, menggunakan empat buah mobil, datang ke rumah kediaman Firullasi di Perumahan Takeda Desa Tanjung Seteko, Indralaya OI. Ketika datang diantara polisi tersebut menyebar ke samping dan belakang rumah, serta ada yang mendobrak pintu rumah. Kedatangan polisi yang mendobrak pintu rumah membuat kaget Iriani, istri Firullasi. Ia sempat menanyakan ada apa? Dijawab oleh polisi bahwa suaminya Firullasi terlibat perampokan di Lampung Utara.

Polisi tidak menemukan Firullasi di rumahnya tersebut, ternyata yang bersangkutan lagi sholat magrib di mesjid tak jauh dari rumahnya itu. Seusai sholat ia langsung didekati oleh polisi dari Polsek Indralaya, yang mendampingi polisi dari Lampung. Firullasi diajak keluar mesjid menuju ke mobil. Ia pun kemudian ditangkap oleh tim polisi dari Lampung tersebut, tanpa ada perlawanan.

Polisi kemudian menggeledah rumah Firullasi, mencari senpi tapi tidak ditemukan. Polisi hanya menemukan pisau dan parang, serta plat kendaraan dari dalam rumah Firullasi. Menurut Iriani, stri Firullasi, pisau dan parang tersebut, merupakan peralatan di dapur.

Menurut tetangga, Firullasi dikenal baik. Ia rajin sholat di masjid, dan sering juga menjadi petugas azan. Warga setempat hanya tau bahwa keseharian Firullasi bekerja membawa mobil pribadi yang dijadikan travel.

Kapolres Lampura, AKBP Kurniawan yang dihubungi wartawan dari Indralaya, Sabtu 28 Januari 2023, penangkapan Firullasi terkait kasus 365, pencurian dengan kekerasan (Curas) ternak kambing, yang mengakibatkan pemilik kambing meninggal dunia akibat ditembak tersangka pelaku. Peristiwa ini terjadi di Desa Abung Semuli Kabupaten Lampung Utara, ujar Kapolres.

Dijelaskan Kapolres AKBP Kurniawan, peristiwa perampokan/curas ini terjadi beberapa hari yang lalu. Pihaknya kemudian selama satu minggu ini melakukan penyelidikan, yang dilakukan oleh petugas gabungan Tim Tekab 308 Presisi Polres Lampung Utara dan Tim Tekab 307 Presisi Polda Lampung.

Melalui bukti-bukti hasil olah TKP, tim gabungan Lampura dan Polda Lampung, melakukan pemantauan pergerakan tersangka, salah satunya adalah yang bersangkutan (Firullazi, Red), ujar Kapolres.

Diketahui tersangka pergerakannya ke wilayah Indralaya Kabupaten Ogan Ilir, dan setelah semuanya jelas, tim gabungan dari Lampung ini segera mengejar ke Indralaya.

Setelah berkoordinasi dengan Kapolsek Indralaya, AKP Herman Romlie, dengan dibantu personel Polsek Indralaya, tim gabungan Polres Lampura dan Polda Lampung menuju ke rumah tersangka. Tersangka kemudian diciduk usai melaksanakan sholat Magrib di masjid tak jauh dari rumahnya, tanpa perlawanan.

Kapolsek Indralaya, AKP Herman Romlie yang dihubungi via telepon, Sabtu 28 Januari 2023, membenarkan sebelum menangkap tersangka, tim dari Polres Lampura dan Polda Lampung, datang ke Mapolsek Indralaya untuk berkoordinasi. Mereka minta ditemani oleh beberapa personel Polsek.

Ditambahkan Kapolsek, dari informasi personel Polsek yang menemani tim Polres Lampura, tersangka ditangkap usai sholat di mesjid setempat.
Kemudian tim Polres Lampura menggeledah rumah tersangka, ditemukan sajam, plat mobil diduga palsu 4 buah, serta kambing di dalam mobil tersangka. Dari temuan tersebut diyakini oleh tim Polres Lampura, bahwa tersangka memang terlibat dalam kasus curas di wilayah Polres Lampura tersebut.

Selanjutnya, tersangka dibawa tim Polres Lampura dan Polda Lampung. Pihaknya hanya terlibat sebatas ini, ujar Kapolsek Indralaya itu.

Mengenai tewasnya tersangka, Kapolsek Indralaya tidak tau persis. Dirinya hanya dikabari bahwa tersangka meninggal, karena tertembak setelah berupaya melarikan diri. Itu keterangan dari pihak Polres Lampura, ujar Herman.

Kepada wartawan keluarga Firullasi mengaku, jenazah almarhum hanya diantar mobil ambulance dari RSUD Ryacudu Kota Bumi Lampung Utara, tanpa ada keterangan dari pihak kepolisian. Jenazah tiba di rumah duka pada hari Jumat tanggal 27 Januari 2022 sekitar pukul 22.00 malam.

Pihak keluarga merasa aneh, karena tidak ada petugas kepolisian yang mengantar atau keterangan melalui surat. Sopir ambulance Joni dan rekannya Eko mengatakan, mereka hanya diperintah mengantarkan jenazah ke rumah duka tersebut. Tidak mengetahui apa yang terjadi.

Pihak keluarga, kemudian melapor ke Polsek Indralaya, untuk minta surat pengantar guna keperluan visum. Keluarga ingin supaya jenazah Firullasi dilakukan visum et repertum terlebih dahulu. Menurut Kapolsek Indralaya, Herman, pihaknya sudah menyarankan kepada keluarga almarhum, supaya proses tersebut sebaiknya dilakukan di Polda Lampung, karena TKP berada di Provinsi Lampung.

Namun Sabtu 28 Januari 2023 siang, jenazah Firullasi sudah dimakamkan. (ica)

Lewat ke baris perkakas